Apakah anda sesekali pernah mengunjungi sebuah website dan menemui tampilan layar HTTP Error 500 – Internal Server Error ataupun menampilkan HTTP Error 503 – Service Unavailable? Sungguh mengesalkan bukan pada saat Anda tidak dapat membuka website yang ingin Anda tuju. Lalu bagaimana apabila ini terjadi pada website Anda? Tentu saja anda bisa kehilangan trafik pengunjung dan bahkan pelanggan setia anda.
Lantas bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?
Hem…, pada artikel kali ini, kami akan mengulas sebenarnya apa itu HTTP error 500 dan HTTP error 503 kemudian apa yang menyebabkan kedua error ini terjadi dan lalu bagaimana cara mengatasinya. Akan tetapi sebelumnya mari kita pelajari lebih jauh dulu apa itu sebenarnya HTTP Status Code.
Mengenal apa itu HTTP Status Code?
Apabila Anda berselancar ke sebuah website, client application akan terkoneksi dengan web server via protokol jaringan yang disebut dengan HTTP. Koneksi jaringan ini akan mentransfer data response dari server menuju client termasuk konten halaman web dan sejumlah informasi protokol.
HTTP status codes atau juga disebut dengan kode status HTTP merupakan sebuah kode respon standar yang diberikan dari server website di internet. Kode-kode tersebut dapat membantu menganalisa masalah pada saat ada sebuah halaman website atau sumber kode yang tidak termuat dengan baik. Kata-kata HTTP status code itu sendiri merupakan sebuah terminologi yang terdiri dari status kode HTTP dan kalimat error tersebut. HTTP status code juga biasa disebut sebagai browser error codes atau internet error codes.
Berikut contohnya, 500: Internal Server Error yang terdiri dari kode status HTTP 500 dan juga terdiri dari kalimat alasan error Internal Server Error.
Lihat Juga : Jasa Pembuatan Website Palembang
Jenis-jenis HTTP Error
Pada setiap response data server HTTP dari setiap request mempunyai kode nomor yang menandakan hasil permintaan/requests tersebut. Kode requests ini terdiri dari 3 nomor yang dapat dikelompokan sebagai berikut:
100-199: status informasi
200-299: status sukses
300-399: status redireksi
400-499: client errors
500-599: server errors
Sesungguhnya, cuma sebagian kode error dan kode status yang biasanya kita jumpai apabila kita mencoba mengakses halaman web. Kode yang berkenaan dengan error-error ini sering ditunjukan pada halaman web dan ditampilkan sebagai hasil dari permintaan/request yang gagal, namun ada kode lain yang tidak ditunjukan ke pengguna.
Pengertian HTTP Error 500
HTTP 500 atau bisa juga 500 Internal Server Error merupakan kode status HTTP yang cukup umum. Apabila Anda mengakses sebuah web dan menjumpai permasalahan ini, maka masalah ada di server website akan tetapi server itu sendiri tidak dapat memberitahu apa masalahnya secara spesifik.
Pesan HTTP Error 500 itu sendiri juga dapat ditunjukan dengan berbagai cara karena setiap website bisa menyesuaikan informasi kode status HTTP-nya. Nah, berikut ini adalah sejumlah pesan HTTP Error 500 yang biasanya dijumpai:
500 Internal Server Error
HTTP 500 – Internal Server Error
Temporary Error (500)
Internal Server Error
HTTP 500 Internal Error
500 Error
HTTP Error 500
That’s an error
A blank white screen
Sering kali Anda juga mendapatkan pesan tambahan seperti yang ditampilkan gambar di bawah ini:

Brand yang besar sering mempunyai pesan HTTP error 500 sendiri misalnya AirBnb.
Karena 500 Internal Server Error dimunculkan pada website yang Anda akses, Anda dapat melihat informasi ini di browser manapun di OS apapun, malahan termasuk di smartphone Anda. Dalam beberapa contoh kasus, 500 Internal Server Error ditampilkan pada window browser internet, biasanya pada halaman web.
Cara Mengatasi HTTP Error 500
Apa yang anda lakukan dalam memulai penyelesaian masalah pada saat melihat error server internal 500 di wensite berbasis WordPress? Sering kali Anda malahan mungkin tidak tahu harus dari mana memulainya. Pada umumnya pada HTTP error 500, kesalahan sesungguhnya ada pada server itu sendiri, akan tapi dari pengalaman kami, kesalahan ini biasanya ada dua hal, yang pertama ialah kesalahan dari pengguna (client-side issue), dan yang kedua ialah adanya kendala dengan server. Maka kita akan membahas sedikit dari kedua sisi ini.
Berikut ini adalah beberapa penyebab umum dan cara memperbaiki kesalahan server internal 500 supaya website Anda tidak down dan dapat berjalan dengan baik:
1. Merefresh atau muat ulang halaman website
Cara ini mungkin merupakan cara yang sangat mudah, akan tetapi ini merupakan cara yang paling simpel dan hal pertama kali yang wajib Anda lakukan apabila Anda menjumpai masalah HTTP error 500. Tunggulah beberapa saat lebih kurang satu menit dan refresh halaman website tersebut.
Boleh jadi, permasalahan HTTP 500 ini terjadi dikarenakan terjadi overload pada server dan website akan kembali berjalan dengan normal dalam waktu beberapa menit. Pada saat menunggu, Anda juga dapat mencoba mengakses website tersebut di halaman yang berbeda.
Ada cara lain untuk mengetahui apakah website Anda down atau ada kesalahan yang Anda lakukan dengan mengakses situs web downforeveryoneorjustme.com. Tool ini mengecek kode status HTTP yang dikembalikan dari server.
Selain dari itu, permasalahan ini juga mungkin ada setelah Anda memperbarui plugin atau theme di WordPress. Sering kali ini terjadi apabila plugin belum dikonfigurasi dengan benar. Oleh sebab itu, mereka sering mencoba menyelesaikan sendiri dalam waktu beberapa saat dan menjadikan website Anda down untuk waktu yang sebentar. Ini juga alasan kenapa me-reload halaman website Anda bisa menyelesaikan permasalahan ini.
2. Clear cache browser Anda
Menghapus browser cache Anda merupakan salah satu cara troubleshoot yang dapat Anda lakukan sebelum mencoba mencari tahu lebih jauh tentang permasalahan yang ada. Apabila setelah Anda melakukan ini dan masih tidak dapat mengakses website Anda, barulah coba tahapan-tahapan lainnya.
3. Error establishing a database connection
HTTP error 500 juga dapat terjadi dalam wujud error establishing a database connection. Ini juga tergantung dari browser Anda, kemungkinan pesannya bisa berbeda-beda akan tetapi error yang satu ini merupakan bagian dari kode status HTTP 500.
4. Menonaktifkan Semua Plugin
Kadang-kadang sejumlah solusi di atas tidak dapat menyelesaikan permasalahan. Akan tetapi jangan mudah menyerah. Ada sejumlah cara lain yang dapat Anda lakukan untuk menyelesaikan permasalahan ini, sebagai contoh menonaktifkan semua plugin yang dipakai. Bagamana caranya? Anda bisa login dulu ke panel pengelolaan web hosting. Selanjutnya masuk ke pengelolan file atau File Manager. Anda juga bisa memakai koneksi FTP untuk mengaksesnya.
5. Cek apakah ada file .htaccess yang korup
Apabila anda adalah pengguna WordPress, Hal yang seharusnya Anda coba pada saat melakukan troubleshooting internal server error di WordPress ialah memeriksa apakah ada file .htacess yang korup. Anda dapat mencobanya dengan cara mengganti nama file .htaccess utama menjadi seperti .htaccess_lama. Kemudian setelah Anda terhubung, file .htaccess-nya akan ditaruh pada direktori yang sama dengan folder seperti wp-content, wp-admin, dan wp-includes.
Selanjutnya setelah Anda mengganti nama file .htaccess, silahkan kunjungi website untuk mengetahui apakah ini dapat menyelesaikan permasalahan anda. Apabila iya, maka Anda telah berhasil memperbaiki web Anda. Juga jangan lupa untuk klik Settings > Permalinks pada panel dashboard WordPress dan klik save tanpa merubah apapun. Ini akan membuatkan file .htaccess yang baru supaya Anda dapat memastikan bahwa semua page dan postingan Anda telah di redirect dan tidak akan terjadi 404 error.
6. Menambahkan size limit memori PHP
Kadang-kadang internal server error dapat terjadi apabila Anda memakai terlalu banyak memori PHP. Apabila Anda melihat HTTP error pada saat Anda melakukan login ke dashboard WordPress dan mengunggah gambar ke wp-admin, maka Anda wajib menambahkan size limit memori Anda dengan melakukan tahapan-tahapan seperti berikut:
Buatlah sebuah file teks kosong yang berekstensi php.ini
Pastekan kode berikut ke dalamnya à memory=64MB
Kenudian save file-nya
Unggah ke /wp-admin/folder Anda dengan menggunakan FTP
Sejumlah users pernah mengatakan bahwa melakukan hal di atas dapat membantu memperbaiki permasalahan yang berasal dari admin. Sesungguhnya, apabila menaikan size limit memori Anda dapat menyelesaikan masalah, jadi Anda cuma memperbaikinya untuk waktu sesaat. Anda masih harus mencari tahu apa yang sesungguhnya menghabiskan size memori Anda.
Bisa saja ini terjadi karena plugin atau theme yang tidak berfungsi dengan benar. Anda juga dapat meminta bantuan pada perusahaan web hosting WordPress Anda dan meminta mereka untuk mengecek server log agar dapat mencari tahu apa permasalahan sebenarnya.
7. Menyesuaikan Versi PHP
Sering permasalahannya muncul pada versi PHP yang tidak sesuai dengan versi website. Untuk mengganti versi PHPnya, Anda bisa mengakses cPanel selanjutnya diarahkan pada menu Select PHP Version.
8. Bertanya Pada Penyedia Jasa Layanan Hosting
Bertanya pada penyedia Jasa layanan hosting bisa Anda lakukan apabila semua hal di atas telah Anda coba namun tidak bisa menyelesaikan masalah.
Pengertian HTTP Error 503
HTTP Error 503 atau juga dikenal dengan sebutan 503 Service Unavailable Error merupakan sebuah kode status HTTP yang sering Anda jumpai pada saat Anda mengakses sebuah website. Kode ini muncul ketika server website sedang tidak bisa diakses. Pada banyak contoh kasus, ini disebabkan server terlalu sibuk atau sedang dilakukan maintenance pada server.
Sama halnya dengan HTTP error 500, pesan error 503 juga dapat disesuaikan oleh pemilik website. Sehingga bagaimana mereka tampil dapat berbeda-beda.
Berikut ini adalah beberap jenis pesan HTTP error 503 yang sering muncul:
503 Service Unavailable
503 Service Temporarily Unavailable
http/1.1 service unavailable
HTTP Server Error 503
Service Unavailable – DNS Failure
503 Error
HTTP 503
HTTP Error 503
Error 503 Service Unavailable
Error ini dapat muncul di browser manapun, di OS apapun termasuk Windows, Linux, macOS, dan lain lain. Tidak cuma komputer, ini jugadapat muncul di smartphones dan tablet. HTTP Error 503 di tampilkan di jendela browser, sama juga seperti halaman website secara umum.
Website yang memakai Microsoft IIS kemungkinan memberikan informasi yang lebih spesifik lagi tentang permasalahannya seperti HTTP Error 503.2 – Service Unavailable, biasanya akan diikuti dengan pesan “Concurrent request limit exceeded” atau yang maksudnya batas permintaan serentak terlampaui.
Penyebab HTTP Error 503
Ada sejumlah perusahaan web hosting yang memberikan jumlah sumber kode yang fix untuk setiap web hosting. Untuk website yang memakai shared hosting, umumnya akan ada limit sejauh mana mereka dapat mengatasi requests dari website.
HTTP Error 503 sendiri terjadi apabila sebuah web server tidak bisa menerima respon yang baik dan benar dari kode PHP. Skrip PHP sendiri dapat berupa plugin WordPress atau juga template WordPress. Error ini bisa terjadi dikarenakan requests yang terlalu tinggi, glitch pada server, bahkan sampai serangan DDos. Apabila error ini dikarenakan oleh kode yang buruk pada web Anda, maka error ini tidak bisa berhenti sampai Anda memperbaiki kodenya.
Cara Mengatasi HTTP Error 503
Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa error ini disebabkan pada saat server web Anda tidak bisa mendapatkan respon yang tepat dari skrip PHP yang sedang berjalan.
Untuk mengatasinya, kita harus menonaktifkan semua skrip PHP yang tidak diperlukan satu per satu sampai error diketshui dan mampu diatasi.
1. Non-aktifkan plugin
Seluruh plugin WordPress merupakan skrip PHP, jadi hal yang pertama yang mesti Anda coab adalah menon-aktifkan plugin WordPress. Karena Anda tidak dapat login ke panel dashboard WordPress karena HTTP error 503, Anda harus terkoneksi ke website Anda via FTP Client ataupun File Manager di cPanel. Setelah Anda terhubung, klik ke /wp-content/ folder dan rename folder plugin tersebut menjadi plugin-lama.
Kemudian, buatlah folder baru dengan nama plugins. Nah, sekarang Anda harus mengakses website WordPress untuk mengecek apakah ini dapat menyelesaikan permasalahan error ini. Apabila ini berhasil menyelesaikan permasalahannya itu berarti plugin inilah yang menyebabkan error website.
Dengan mencoba tahapan di atas, Anda telah menon-aktifkan semua plugin WordPress. Untuk mengetahui plugin mana yang menimbulkan masalah, Anda kembali ke FTP klient atau File Manager di cPanel. Selanjutnya, pilih /wp-content/ folder kemudian hapus folder plugin kosong tadi.
Kemudian setelah itu, Anda harus merename folder plugin-old menjadi plugin. Maka dengan begitu, Anda akan mengembalikan keadaan semua plugin ke website WordPress. Namun, plugin ini akan tetap tidak aktif.
Masuk ke admin WordPress kemudian pilih plugin. Kemudian anda dapat mengaktifkan plugin secara satu per satu kemudian akses halaman yang berbeda di website Anda setelah plugin diaktifkan. Selanjutnya lakukan itu sampai Anda menemukan plugin mana yang sebenarnya menyebabkan HTTP error 503.
2. Menggunakan default theme WordPress
Apabila menonaktifkan plugin tidak dapat menyelesaikan permasalahannya, maka tahapan berikutnya adalah dengan mengganti tema website ke tema default.
Pertama, Anda harus tekoneksi ke situs WordPress Anda menggunakan klien FTP ataupun File Manager di cPanel. Setelah terkoneksi, anda masuk ke /wp-content/themes/folder.
Cari tema WordPress Anda saat ini kemudian unduh ke komputer sebagai cadangan.
Setelah mengunduh tema, Anda dapat melanjutkan dan menghapusnya dari web Anda
Nah, apabila Anda telah mempunyai tema default seperti Twenty Seventeen atau Twenty Sixteen, maka tema tersebut secara otomatis diaktifkan. Apabila tidak, maka Anda harus menginstall terlebih dulu salah satu tema default WordPress.
Mengecek web Anda dengan seksama untuk memastikan bahwa 503 service unavailable error sudah bisa diatasi.
3. Troubleshooting
Apabila kedua cara di atas tidak dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda, Anda dapat mencoba dua hal berikut ini:
Kontak perusahaan web hosting yang Anda pakai karena mereka pasti dapat mencari tahu apa permasalahannya. Anda juga dapat menginstal ulang WordPress
Kesimpulan
Kedua status kode error HTTP di atas cuma dua dari sekian banyak status kode HTTP yang bisa saja Anda jumpai pada saat Anda mengakses sebuah website. Pada artikel ini, kami membahas tentang HTTP Error 500 dan juga HTTP Error 503 serta bagaimana cara mengatasi error tersebut. Semoga saja artikel ini dapat membantu Anda dalam mengatasi kedua HTTP error tersebut.